Rabu, 16 Oktober 2013

Komunikasi Pemasaran

UNITED


Jeff Smisek - Presiden dan Chief Executive Officer , United AirlinesPresiden dan Chief Executive Officer , United AirlinesJeff Smisek adalah Presiden dan Chief Executive Officer dari Amerika , maskapai penerbangan terkemuka di dunia . Ia juga anggota dewan direksi United .Sebelumnya , Smisek adalah ketua, presiden dan CEO Continental Airlines , Inc.Smisek bergabung Kontinental pada tahun 1995 sebagai wakil presiden senior dan penasihat umum . Pada tahun 2004 , ia menjadi presiden dan terpilih menjadi dewan direktur perusahaan . Ia menjadi presiden dan chief operating officer pada bulan September 2008 dan berperan sebagai ketua, presiden dan chief executive officer pada bulan Januari 2010.During Smisek 15 tahun dengan Continental , pembawa signifikan memperluas kehadirannya global dan melayani tujuan yang lebih internasional daripada UScarrier lainnya . Pada tahun 2009 , majalah FORTUNE peringkat Kontinental Nomor 1 pada daftar maskapai industri penerbangan tahunan mereka " Most Admired Companies global " untuk tahun keenam berturut-turut .Smisek lulus dari Princeton University , A.B. summa cum laude di bidang ekonomi , pada tahun 1976 , dan Harvard Law School , JD magna cum laude , pada tahun 1982 . Ia menikah dan memiliki dua anak , dan merupakan pendukung lama dari berbagai organisasi amal dan kemasyarakatan .Smisek juga menjabat sebagai dewan direksi Nasional Minyak Varco , Inc

United Oil Company Pte Ltd didirikan pada tahun 1999. Perusahaan terkait telah dimasukkan sejak tahun 1984. United Oil bergerak di bidang manufaktur, pengembangan produk dan pemasaran pelumas dan minyak spesialisasi untuk otomotif, aplikasi industri dan kelautan. Sejak penggabungan, telah memeluk sikap nilai akhir, yang telah menerima sebuah reputasi sebagai pemasok terpercaya pelumas berkualitas tinggi dan spesialisasi minyak, yang tidak ada duanya di industri. Tim manajemen berkomitmen untuk beradaptasi dengan perubahan dalam rangka memenuhi standar berkembang keunggulan. Hal ini menyebabkan terus-menerus reinvestasi dalam pemeliharaan dan pertumbuhan, fasilitas kelas dunia modern.

Sumber:
http://www.staralliance.com/en/about/airlines/management/jeff-smisek-UA/
http://www.united-oil.com/index.aspx?uc=products_prodlist&CateID=73

Kamis, 10 Oktober 2013

PROMOTION MIX ^^

Promotion mix merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan promosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promotion mix sebagai berikut :
1.      Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, poster, maupun melalui situs internet seperti website dan jejaring social (facebook, twitter, blog dll).
2.      Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3.      Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal hal positif.
4.      Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5.      Public relation/ PR yang mengupayakan produk diterima dimasyarakat.
6.      Personal selling/ penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung.
Bicara soal manfaat kontribusi advertising bagi perusahaan jelas tidak dapat disepelekan. Bahkan periklanan memegang kunci penting, terutama dalam hal pelaksanaan promosi perusahaan. Di dalam aktivitas perusahaan advertising/periklanan merupakan bagian dari promotion mix. Promotion mix dilakukan dalam lima bentuk usaha pemasaran, yaitu :
1.      Personal selling
Personal selling adalah presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Mencakup presentasi penjualan. Pameran dagang dan promosi insentif.
2.      Periklanan/ Advertising
Maksudnya adalah setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa dilakukan melalui media massa yang ada, atau iklan luar ruangan seperti pemasangan billboard, spanduk dan poster.
3.      Public Relations
Membangun hubungan baik dengan public internal/eksternal untuk membangun atau bahkan meningkatkan image baik perusahaan. Ikut serta atau mengadakan acara acara tertentu yang sifatnya tidak murni profit orientes dengan instasi lain. Misalkan dengan menggelar acara malam bhakti social atau penggalagan dana.
4.      Direct Marketing
Hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, pasang poster din kios-kios, iklan via internet mau pun jejaring social.
5.      Promosi Penjualan
Insentif-insentif jangkan pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk /jasa. 

Contoh Kasus Promotion Mix

Untuk meningkatkan penjualan suatu produk dibutuhkan sebuah strategi pemasaran yang efektif dan terpadu, diantaranya dalam bentuk Promotion Mix.
Promotion mix dilakukan dalam lima bentuk usaha pemasaran, yaitu :
1) Advertising (Iklan)
2) Sales Promotion (Promosi Penjualan)
3) Public Relations (Hubungan Masyarakat)
4) Personal Selling (Penjualan Langsung)
5) Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Berikut ini adalah beberapa contoh kasus promotion mix yang dilakukan oleh perusahan dalam upaya untuk meningkatkan penjualannya:

PT. Sampoerna Tbk. dengan produk Rokok Jie Sam Soe (Kretek/Filter).

Perusahaan melakukan promotion mix dengan memasang iklan (Advertising) di beberapa suarat kabar, majalah, radio, dan televisi. Sementara itu pada kesempatan lain, perusahan juga melakukan usaha promosi penjualan (Sales Promotion) dalam kegiatan pameran dengan membagikan rokok kepada pengunjung atau memberikan bingkisan kepada para pengunjung . Upaya meningkatkan penjualan dalam bentuk Hubungan masyarakat (Public Relations), perusahaan ini menjadi sponsor dalam bidang pendidikan dengan memberikan bantuan bea siswa, dan menjadi sponsor beberapa kegiatan cabang olah raga, seperti ; Liga sepak bola “Copa Indonesia”, atau kegiatan musik Jazz. Pada saat yang sama juga sering pihak perusahaan melakukan penjualan langsung (Personal Selling) di tempat kegiatan yang disponsorinya yang terkadang dilakukan dengan memberikan souvenir kepada para pembeli. Pihak perusahaan juga melakukan upaya direct marketing dengan memasang poster di beberapa agen, dan kios rokok atau dengan membuatkan tempat menjajakan bagi pedangan asongan dengan tulisan dan logo perusahaan.


Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan produk Visit Indonesia Year 2008

Upaya untuk mengenalkan dan meningkatkan kebudayaan dan kepariwisataan Indonesia, pihak Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melakukan dengan cara promotion mix, yaitu dengan memasang iklan di surat kabar Nasioanal dan surat kabar di beberapa negara, iklan di televisi nasional dan beberapa televisi asing yang dianggap berpotensi untuk berkunjung ke Indonesia, serta memasang informasi di website. Selain itu pihak Depbudpar juga melakukan road show yaitu dengan mendatangi ke negara itu, mengikuti tourism mart, misalnya di Berlin, London yang menyelenggarakannya tiap tahun, atau di Cina. Atau dengan menawarkan langsung melalui Kedutaan besar indonesia dengan meningkatkan fasilitas Visa On Arrival (VOA) yang tadinya hanya kepada 29 negara kemudian menjadi 43 dan kini sudah 63 negara.


Perusahaan siaran televisi (SCTV, dan RCTI)

Perusahan siaran televisi seperti SCTV dan RCTI juga tidak ketinggalan untuk meningkatkan keuntungannya melakukan promotion mix dengan pemasangan iklan dalam bentuk daftar acara atau acara yang menjadi unggulan di beberapa surat atau pemasangan Bilboard dibeberapa ruas jalan protokol. Selain itu juga perusahaan siaran televisi melakukan usahanya promosi di bidang PR dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat (Program Peduli) yang terkena musibah atau dalam bentuk beasiswa pendidikan. Dalam event tertentu seperti konser seni, olah raga, workshop atau seminar, pihak perusahaan siaran televisi menjadi sponsornya.

Sekolah atau Perguruan Tinggi Swasta seperti STIKOM WJB Banten.

STIKOM WJB yang bergerak dibidang pendidikan, sebagai upaya untuk menarik minat calon mahasiswanya melakukan usaha promotion mix dengan memasang iklan di surat kabar lokal, radio, dan pemasangan spanduk / billboard. pada hubungan masyarakat pihak STIKOM melakukan usaha dengan menggalang dana untuk bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah, seperti yang baru-baru ini dilakukan kepada masyarakat di Pandeglang dan Cianjur yang terkena longsong. Selain usaha di atas pihak Stikom juga memberikan “bea siswa” kepada mahasiswa yang berprestasi.

PT. Unilever dengan Produk Sabun Lifebouy.

PT Unilever berusaha meningkatkan penjualannya pada produk sabun Lifebouy dengan memasang iklan di beberapa stasion televisi, surat kabar, majalah, radio, dan pemasangan billboard, selain itu pihak Unilever juga memberikan hadiah langsung berupa uang yang diselipkan didalam produk sabun Lifebouy untuk kemasan tertentu. Upaya dibidang PR, pihak Unilever mengadakan bhakti sosial pada kegiatan gerakan cuci tangan di beberapa sekolah dasar dengan membangun tempat-tempat cuci tangan dan penyediaan.


Sumber:
http://lindapipipit.blogspot.com/2012/06/promotion-mix.html
http://nr67.wordpress.com/2009/05/08/contoh-kasus-promotion-mix/

Senin, 23 September 2013

SEGMENTASI, TARGETING & POSITIONING

SEGMENTASI

Segmentasi adalah pengelompokkan - pengelompokkan suatu produk menurut kekhasannya atau karakteristiknya.

Definisi Segmentasi menurut para ahli:
  1. Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Sedangkan, 
  2. Definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. 
  3. Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Manfaat dan Kelemahan Segmentasi pasar : 

Manfaat
  1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
  2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
  3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
  4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
  5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar. 
Kelemahan
  1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
  2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
  3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
  4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
    Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Contoh Segmen Pasar menurut Penerapannya


Segmentasi pasar menurut Hermawan Kertajaya yaitu sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Disini saya akan memberikan contoh segmen pasar menurut penerapannya.

Pandawa Copy & Printing.

Pandawa didirikan pada tahun 1990. Bermula dari usaha photo copy yang kemudian berkembang dan mengepakan sayapnya pada usaha Offset Printing dan Digital Printing. Bersaing dengan beberapa tempat usaha percetakan yang berada di kawasan Margonda Depok, membuat PANDAWA semakin berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh customer.

Pandawa Copy & Printing mensegmentasikan pasar menurut beberapa jenis variable nya, yang terdiri dari:
1. Segmentasi Geografi (Kawasan)

Pandawa Copy & Printing memilih kawasan berusaha di Jalan Margonda yang notabene berada di wilayah yang strategis, berdekatan dengan Universitas Indonesia, Gunadarma, dan Politeknik Negeri Jakarta.

2. Segmentasi Demografi (Jabatan)

Semua jabatan dari yang terendah hingga yang tertinggi seperti Direktur Utama sebuah perusahaan pun dapat merasakan produk yang dihasilkan oleh Pandawa Copy & Printing ini.

3. Segmentasi Psikografi (Karakteristik Kelas Sosial)

Pandawa Copy & Printing bisa menghasilkan produk dengan harga yang cukup bersahabat dengan kantong mahasiswa yang terbebani dengan tugas kuliah setiap harinya. Intinya dapat dijangkau semua kalangan, baik dari kalangan kelas atas, menengah, hingga bawah.

4. Segmentasi Tingkah Laku (Pengetahuan)

Dari yang pengetahuannya biasa-biasa saja hingga yang jenius sekalipun bisa merasakan produk yang dihasilkan Pandawa karena Pandawa Copy & Printing akan selalu memberikan yang terbaik bagi semua customer.


Targeting dari Pandawa & Copy Printing terdiri dari:

· Customer yang khususnya yang berada di wilayah Depok, Margonda, dan sekitarnya.

· Para mahasiswa terutama dari Universitas Indonesia, Gunadarma, dan Politeknik Negeri Jakarta.

· Semua kalangan baik kalangan kelas atas, menengah, hingga bawah.

· Semua pelajar dari segala umur.

TARGETING

Targeting merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.

Definisi Targeting :

Definisi dari targeting adalah memilih target market yang tepat bagi produk dan jasa perusahaan .dalam istilah philip kotler dalam buku rethingking marmarketing targeting adalah strategi mengakolasikan sumber daya yang efektif, tiga kriteria yang harus di penuhi perusahaan dalam menentukan evaluasi dan menentukan segmen yang akan di target ,yaitu 
  1. memastikan segmen pasar yang di di pilih cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
  2. stratetargeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan.
  3. segmen pasar yang di bidik itu harus di dasarkan pada situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik target segmen.   
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :

1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.

2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.

Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):

1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.

2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.

POSITIONING

Positioning adalah proses menciptakan imaj , reputasi atau persepsi perusahaan atau produknya dalam benak konsumen.  Positioning (repositioning) dipandang sesuai antara produk  dan kebutuhan target pasar. Konsep positioning harus ditentukan relatif terhadap penawaran pesaing dan kebutuhan konsumen. Analisis positioning dapat dilakukan untuk kategori produk perusahaan dan pada tingkat brand. Pada level kategori produk, analisis menguji persepsi pelanggan tentang tipe produk yang dapat menjadi pengganti untuk memuaskan kebutuhan dasar yang sama. Memperlihatkan peta positioning produk yang dibangung dari informasi yang diperoleh. Kedua atribut menegaskan ruang produk adalah harga dan kenyamanan persiapan.

Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang dimasuki
6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar


Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

1. Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.





sumber:
http://4key.blogspot.com/2009/11/pengertian-segmentasi.html 
http://hidayatrahmat92.blogspot.com/2012/10/segmentasi-pasar.html 
http://bulujagung.blogspot.com/2012/02/contoh-segmen-pasar-menurut.html
http://baguspribadi-bagusriyadi.blogspot.com/2012/02/definisi-targeting-dan-segmentasi.html 
http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/teori-teori-pemasaran.html 

Selasa, 03 September 2013

Dasar-dasar Marketing

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan dalam melakukan usaha guna mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba, Pasar secara umum, dapat dikatakan sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

Adapun definisinya menurut Soeprihanto (1998) adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk dipuaskan, mempunyai uang untuk dibelanjakan, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakannya.

Pemasaran memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari, baik pemasaran barang maupun jasa. Sebab melalui proses pemasaran, segala macam barang dan jasa dapat sarnpai kepada konsumen dan memuaskan keiriginannya.

 Sebelum membahas lebih jauh tentang manajemen pemasaran, khususnya variabel-variabel yang berpengaruh dalam presses keputusan pembelian, ntaka perlu diketahui pula beberapa pengertian tentang manajemen pemasaran.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh organisasi atau perorangan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Pasar secara umum dapat dikatakan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Adapun definisi pasar menurut Soeprihanto (1998) adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk dipuaskan, mempunyai uang untuk dibelanjakan dan mempunyai kemauan untuk membelanjakannya.

Beberapa ahli telah mendefinisikan pemasaran dimana definisi antara satu dengan yang lainnya tampak berbeda, tetapi sebenarnya daiam ilmu sosial tidak ada definisi yang berlaku mutlak, melainkan tunduk kepada peninjauan kembali yang disebabkan oleh berubahnya kehidupan masyarakat.

Definisi yang dapat menerangkan secara jelas arti pentingnya pemasaran telah dikemukakan oleh Stanton (dalam Dharmmesta, 1990) adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun yang potensial.
Pemasaran bermula dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan menciptakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan dalam diri seseorang, yang dipecahkan melalui pemilihan produk-produk untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan tersebut.

Kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik, sehingga dikenal dengan istilah manajemen pemasaran. Definisi pemasaran dikemukakan oleh Kotler (2000), sebagai analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang direncanakan untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembelian untuk tujuan mencapai objektif organisasi.

Manajemen pemasaran di rumuskan sebagai suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menimbulkan suatu pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang maupun jasa serta dapat memenuhi kebutuhan manusia.

Konsep  Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Dharmmesta dan Irwan, 1990). Harga suatu barang sangat mempengaruhi apakah suatu barang dapat memasuki pasar atau tidak. Penetapan harga suatu barang bagi manajemen merupakan salah satu keputusan yang sangat penting karena harga yang ditetapkan harus dapat menutupi semua ongkos atau bahkan lebih dari itu yaitu untuk mendapatkan laba. Jika harga-harga ditetapkan terlalu tinggi rnaka akan berakibat kurang menguntungkan bagi perusahaan karena dapat mengakibatkan kerugian. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga adalah menitik beratkan pada kemamnpuan pembeli atas harga yang telah ditetapkan dengan jalan untuk mendapatkan laba.
Menurut Thomson (2001) harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga khususnya merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa. Para konsumen untuk mendapatkan suatu “harga yang pantas”. “Harga yang pantas sesungguhnya berarti nilai yang dipersepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan”.

Konsep Merek
Merek (Brand) adalah penggunaan nama, tanda, desain untuk membedakan suatu barang atau jasa yang dibuat oleh satu atau sekelompok produsen dengan barang atau jasa yang dihasilkan produk lain (Marwan Asri, 1991). Merek yang baik juga mampu ber”komunikasi” menjelaskan produk apa dan siapa pembuatnya.
Stanton (dalam Marwan Asri, 1991) mengemukakan beberapa persyaratan untuk dapat dikatakan sebagai merek yang baik yaitu:
  1. Menjelaskan sesuatu tentang karakteristik produk seperti manfaat penggunaannya atau bekerjanya produk.
  2. Mudah dieja, diucapkan dan diingat. Sehingga merek yang sederhana dan singkat lebih diutamakan.
  3. Mengandung arti adanya “Perbedaan” atau sesuatu yang khusus dibandingkan dengan merek lain.
  4. Dapat diterapkan pada produk baru yang sebelumnya tidak ada dalam produk line.
  5. Dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan hukum salah satu hal yang tampaknya perlu dipenuhi disini adalah bahwa nama tersebut tidak/belum pernah dimiliki oleh produk atau produsen lain.
Sebuah merek lebih dari sekedar produk. Produk adalah sesuatu yang diproduksi pabrik. Sedangkan merek adalah sesuatu yang dibeli konsumen. Konsumen biasanya tidak menjalin relasi dengan barang dan jasa tertentu, namun sebaliknya membina hubungan yang kuat dengan merek spesifik. Secara ringkas, merek merupakan salah satu terpenting perusahaan (Fandy Tjiptono, 2004).
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian tetapi tidak rnelihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini seringkali didasarkan pada kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia, tetapi akan membeli dengan cukup cepat karena perbedaan merek tidak nyata.

Fasilitas dan pelayanan
Fasilitas dan layanan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, dimana pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Kotler, 2000). Semakin banyak fasilitas dan layanan yang ditawarkan kepada konsumen maka semakin banyak keinginan konsumen untuk nienggunakan produk tersebut, oleh karena itu setiap perusahaan harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam memproduksi suatu produk yang bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya. Dengan adanya fasilitas dan layanan tersebut, konsumen akan berpikir dapat memudahkan mereka dalam melakukan kegiatannya setiap hari.
Fasilitas layanan berperan penting meningkatkan harga jual suatu produk. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

 Konsep  Perilaku Konsumen
Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli agar bersedia membeli harang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Agar tujuan tersebut tercapai maka setiap perusahaan harus memahami tentang perilaku konsumen. Setiap manajer pemasaran harus memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk secara lebih baik.

Menurut Dharmmesta dan Handoko (1990), perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk didalamnya adalah proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Analisis perilaku konsumen realistik hendaknya juga menganalisis proses-proses yang tidak dapat/sulit diamati, yang selalu menyertai setiap pembelian. Mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau yang dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana, kebiasaannya, dan dalam kondisi yang seperti apa barang-barang dant jasa-jasa tersebut dibeli.

Definisi lain dari perilaku konsumen dikemukakan oleh Shet dan Mittal dalam Fandy Tjiptono (2004) sebagai aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh pelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli dan menggunakan produk dan jasa tertenta.

Beberapa definisi diatas memiliki kemiripan satu sama lain secara skematis dimensi perilaku konsumen meliputi 3 aspek utama yakni tipe perilaku dan peranan pelanggan.
1) Tipe pelanggan
Konsumen akhir atau konsumen rumah tangga yaitu konsumen yang melakukan pembelian untuk kepentingan diri sendiri, keluarga atau keperluan bagi maupun bermaksud memperjual belikan.Konsumen bisnis adalah jenis konsumen yang melakukan pembelian untuk keperluan proses lebih lanjut, kemudian dijual (produsen), disewakan kepada pihak lain, dijual kepada pihak lain (pedagang) digunakan untuk keperluan layanan sosial dan kepentingan publik.

2) Peranan konsumen terdiri:
User adalah orang yang benar-benar mengonsumsi/menggunakan produk atau mendapatkan manfaat dari produk/jasa yang dibeli. Payers adalah orang yang mendanai atau membiayai pembelian. Buyers adalah orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk dari pasar.

3) Perilaku pelanggan terdiri atas:
Aktivitas mental, seperti menilai kesesuaian merek produk, menilai kualitas produk berdasarkan informasi yang diperoleh dari iklan dan mengevaluasi pengalaman dari konsutmsi produk atau jasa.
Aktivitas fisik meliputi mengunjungi toko, membaca panduan atau katalog, berinteraksi dengan wiraniaga dan memesan produk.

Keputusan membeli
Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk mempertimbangkan pembelian barang dan pembelian jasa tertentu. Salah satu perbedaan fungsi mental antara pembelian barang atau pembelian jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada proses pembelian, tahap pembelian dan konsumen biasanya terpisah. Meskipun terdapat interaksi antara pemasaran dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dan pengaruh langsung para pemasar. Pelanggan biasa memilih kapan, dimana dan bagaimana mereka menggunakan produk. Sebaliknya sebagian besar jasa berpeluang besar untuk secara aktif membantu pelanggan memaksimumkan nilai dan pengalaman konsumsinya. Penyediaan jasa biasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi dan evaluasi (Fandy Tjiptono, 2004)
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian merek. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap yaitu : (Dharmmesta dan Handoko, 2000)

1) Menganalisis Kebutuhan dan Keinginan
Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus dipenuhi. Jadi dari tahap inilah proses pembelian itu mulai dilakukan.

2) Pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber
Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan pencarian informasi tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuni kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbedaan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif mungkin hanya dengan membaca suatu pengiklanan dimajalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.

3) Penilaian dan Seleksi Terhadap Alternativ Pembelian
Tahapan ini meliputi 2 tahapan yakni menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Tujuan pembelian tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan prestise, ada yang hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka pendek, ada juga yang ingin meningkatkan pengetahuan.

 4) Reputusan untuk Membeli
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses dalam pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap di atas dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen membeli maka akan dijumpai serangkaian keputusan yang haras diambil menyangkut jenis produk, merek, penjualan, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayaran.

5) Perilaku Sesudah Membeli
Semua tahapan yang ada di dalam proses pembelian sampai dengan tahap kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku mereka dapat mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli pihak lain yang menggunakan produk perusahaan.
#http://elqorni.wordpress.com/2012/04/17/modul-3-strategi-marketing-konsep-dasar/#